Program ini menjadi ajakan nyata kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), karyawan BUMN, dan BUMD untuk berbelanja di pasar rakyat, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha kecil. Tidak hanya tentang transaksi ekonomi, gerakan Selaras mencerminkan semangat gotong royong agar pasar tradisional kembali menjadi pusat ekonomi rakyat yang hidup dan ramai seperti dulu.
Pelaksanaan Selaras kali ini mendapat dukungan penuh dari Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa (PDAM Kebumen) sebagai sponsor utama. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, bersama sejumlah pejabat daerah, pimpinan BUMD, Forkopimcam Petanahan, serta kepala desa se-Kecamatan Petanahan.
Kepala Disperindag KUKM Kebumen, Haryono Wahyudi, menjelaskan bahwa Selaras merupakan bagian dari program unggulan daerah bertajuk “Bakulan Laris”.
“Program ini dimaksudkan untuk memperkuat daya saing UMKM, selaras dengan visi Kebumen Berdaya,” ujar Haryono.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan mendorong masyarakat agar kembali mencintai pasar tradisional, memberdayakan pedagang kecil, serta menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Bumi Sentosa, Zein Musta’in, menambahkan bahwa kerja sama dengan Disperindag ini juga menjadi ajang promosi bagi PDAM. Ia mengungkapkan, jumlah pelanggan PDAM di Petanahan masih sangat kecil karena sebagian besar warga masih mengandalkan sumur pribadi.
“Idealnya di Petanahan kita memiliki 9.000 pelanggan, tetapi yang baru terserap hanya 217 pelanggan,” papar Zein.
Dalam sambutannya, Bupati Lilis Nuryani turut mengajak masyarakat untuk ikut mendukung produk lokal, termasuk air minum kemasan produksi PDAM Kebumen, Oxymine.
“Jadi Bapak/Ibu, monggo Oxymine dilarisi karena ini produk Kebumen,” ajaknya sambil tersenyum.
Di hadapan para pedagang, Bupati menegaskan bahwa kehadiran ASN bersama pemerintah di pasar merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pedagang kecil.
“Kita berganti-ganti pasar, seperti Pasar Tumenggungan, Prembun, dan kali ini di Petanahan, tujuannya untuk meramaikan, untuk melarisi pasar rakyat,” kata Bupati.
Suasana acara semakin semarak ketika Bupati Lilis mengadakan kuis spontan berhadiah Rp100.000 bagi warga yang mampu menjawab arti dari singkatan Selaras. Candaan beliau tentang kondisi pasar pun sempat mengundang gelak tawa para pedagang.
“Pasarnya bocor ngga? Saya takutnya kalau pasar diperbaiki nanti nggak laku. Biasanya kalau pasar diperbaiki malah nggak laku. Jadi mendingan kayak gini saja yang penting rame, kayak gitu ya Bu?” ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan.
Salah satu pedagang buah, Rohayati, yang sudah 10 tahun berjualan di Pasar Petanahan, mengaku senang dengan kegiatan ini.
“Dulu pernah ada, tapi yang datang Presiden. Kalau Pemerintah Kabupaten belum pernah. Cuma biasanya waktu kampanye banyak yang ke pasar,” katanya.
Acara kemudian ditutup dengan aksi belanja bersama yang dilakukan oleh Bupati Lilis, ASN, dan pimpinan BUMD. Mereka membeli berbagai produk seperti sayur, buah, sembako, hingga pakaian. Kehadiran Bupati pun disambut antusias oleh warga yang berbondong-bondong meminta foto bersama.
Gerakan Selaras tidak hanya menjadi program rutin pemerintah, tetapi juga simbol kepedulian dan cinta terhadap ekonomi rakyat. Melalui kegiatan ini, Pemkab Kebumen berusaha meneguhkan bahwa pasar rakyat bukan sekadar tempat jual beli, tetapi juga denyut kehidupan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News