KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Dalam upaya memperkuat kompetensi siswa agar siap bersaing di dunia industri, SMK Negeri 2 Kebumen menggelar kegiatan Implementasi Budaya Industri yang melibatkan peserta dari Satuan Tugas (Satgas) Budaya Industri siswa. Kegiatan ini menjadi langkah strategis sekolah dalam membentuk karakter dan etos kerja siswa yang relevan dengan kebutuhan dunia industri saat ini.
Acara yang digelar di aula sekolah ini menghadirkan sejumlah pengisi acara penting, di antaranya Kepala SMK Negeri 2 Kebumen, H. Nurul Aini, S.Pd., M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri Purwanto, S.Pd., M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Eko Nugroho Widodo, S.Pd., Koordinator Pembina Satgas Fatchur Rijal Al Attas, S.Pd., serta Dwi Setya Aji, S.Pd.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan kedua setelah tahun sebelumnya telah menghasilkan penerapan budaya 5R dilingkungan SMK N 2 Kebumen yang cukup membawa perubahan. Selain itu, kegiatan workshop ini sebagai pembekalan dasar bagi calon Satgas Budaya Industri. Suasana menjadi semakin bermakna dengan kehadiran Jalu Giri dari PT Nasmoco Purwokerto sebagai narasumber utama, yang membawakan materi mengenai pentingnya penerapan Budaya Industri 5R di lingkungan kerja maupun sekolah.
“Budaya industri 5R bukan hanya teori, tapi pondasi utama dalam membangun lingkungan kerja yang efisien, aman, dan produktif. Jika siswa sejak dini sudah memahami dan menerapkannya, maka saat mereka masuk ke dunia kerja, adaptasi bukan lagi masalah,” jelas Jalu Giri dalam pemaparannya.
Budaya industri 5R yang terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin merupakan pendekatan sistematis untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, terorganisir, dan berstandar tinggi. Penerapannya secara konsisten dapat meningkatkan kualitas kerja, efisiensi produksi, serta keselamatan kerja di berbagai sektor industri.
“Kami ingin siswa kami tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki budaya kerja yang profesional. Ini menjadi bekal penting agar mereka benar-benar siap terjun ke dunia industri,” ujar Kepala SMK Negeri 2 Kebumen, H. Nurul Aini, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya.
Budaya Industri sebagai Identitas Siswa SMK
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri, Purwanto, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa penguatan budaya industri merupakan komitmen sekolah dalam menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja.
“Dengan pembinaan yang terus-menerus melalui Satgas Budaya Industri, kami berharap siswa dapat menjadi agen perubahan dan membawa semangat 5R ke ruang praktik maupun kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Para siswa yang tergabung dalam Satgas Budaya Industri terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi, mulai dari pengenalan konsep hingga studi kasus dan praktik penerapan. Materi yang diberikan juga disesuaikan dengan kondisi di lapangan agar mudah dipahami dan diaplikasikan oleh para siswa.
“Kami belajar bagaimana cara menyusun ruang kerja agar efisien, bagaimana menjaga kebersihan, dan bagaimana menciptakan kebiasaan kerja yang baik. Ini sangat penting untuk masa depan kami di industri nanti,” ujar salah satu peserta, siswa dari jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Dengan kegiatan ini, SMKN 2 Kebumen menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan vokasi yang tidak hanya mencetak lulusan kompeten secara akademis, tetapi juga unggul dalam sikap dan budaya kerja industri. Budaya 5R bukan hanya slogan, tetapi menjadi jati diri dan standar baru yang ditanamkan dalam setiap siswa SMK. (BK/DR)
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News