Pak Sirin, Tukang Sol Sepatu yang Tetap Bertahan Sejak Tahun 90-an

Pak Sirin, Tukang Sol Sepatu yang Tetap Bertahan Sejak Tahun 90-an


KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Di tengah arus modernisasi yang membuat banyak profesi tradisional mulai ditinggalkan, masih ada sosok sederhana yang setia melestarikan pekerjaannya. Dialah Pak Sirin (52), seorang tukang sol sepatu asal Desa Candiwulan, Kebumen. Sejak tahun 1990-an, ia menekuni dunia sol sepatu, profesi yang diwarisi dari almarhum ayahnya.

Pak Sirin memulai kariernya di Pasar Tumenggungan, sebelum pasar tersebut direnovasi. Di Tahun 2000, ia membuka jasa sol sepatu di pinggir jalan Soekarno Hatta, sebelah selatan. Meski zaman telah berubah, semangatnya tetap sama: melayani dengan ikhlas dan menjaga kepuasan pelanggan.

Pak Sirin mengenang masa awal kariernya. Dulu, tarif sol sepatu hanya Rp200, dan jika sehari mendapatkan Rp1.000, ia merasa sangat bahagia. Kini, meski harga tentu sudah berbeda, semangat kesederhanaannya tak pernah hilang.

Ia bekerja sejak pukul 07.30 WIB hingga menjelang Maghrib. Bahkan jika ada pelanggan yang datang ketika hendak tutup, ia tetap melayani dengan sabar. “Kasihan, takutnya besok mau dipakai,” ujarnya dengan tulus.

Uniknya, Pak Sirin tidak pernah menetapkan tarif pasti. Setiap kali pelanggan bertanya soal biaya, ia hanya menjawab dengan senyuman, “nggih monggo lah, pinten-pinten mawon,” yang berarti silakan bayar seikhlasnya. Sikap ramah dan keikhlasan inilah yang membuatnya pelanggannya nyaman. Di tengah era serba cepat, ketulusan Pak Sirin menjadi pengingat bahwa rezeki bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang keberkahan dalam melayani orang lain.




-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post