Ternyata, Isu Selingkuh Petinggi DPRD Kebumen Tidaklah Benar


KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Isu terkait dugaan perselingkuhan seorang petinggi DPRD Kebumen yang sempat beredar di media beberapa waktu lalu rupanya tidak benar. Hal itu dikuatkan dengan tidak ditemukannya satupun bukti setelah pemeriksaan oleh Badan Kehormatan DPRD termasuk juga pemeriksaan oleh internal partai.

Wakil Ketua DPRD Kebumen Yuniarti Widayaningsih pun sangat menyayangkan pemberitaan soal isu pimpinan DPRD yang selingkuh. Ia menegaskan, isu tersebut tidak benar dan mengada-ada.

"Kabar dan isu itu sama sekali tidak benar, mengada-ada," tegas Yuniarti kepada sejumlah awak media saat jumpa pers, Jumat (10/7/2021) di Kantor Advokat HD Sriyanto SH MH MM di Jl. Gelora Kecamatan Pejagoan.

Plitikus muda Partai Golkar yang akrab disapa Mbak Sharlly ini didampingi kuasa hukumnya, HD Sriyanto SH MH MM dan Aji, kerabat Yuniarti Widayaningsih.

Yuniarti Widayaningsih menyampaikan kepada awak media bahwa ia awalnya tak mau ambil pusing dengan munculnya berita yang pertama kali diterbitkan media Kebumen Ekspres tersebut. Namun berita tersebut kemudian beredar luas dan dimuat juga oleh media-media lain. Padahal, tidak ada satupun media yang menghubungi dirinya untuk konfirmasi atau klarifikasi. Ia pun merasa perlu mengambil sikap.

"Teman-teman media dalam hal ini tidak melakukan konfirmasi atau klarifikasi kepada saya terlebih dahulu. Dan langsung menerbitkan berita itu," tegasnya.

Ia mengakui pemberitaan di media tidak menyebutkan nama. Melainkan hanya unsur Pimpinan DPRD Kebumen dari Partai Golkar. Akan tetapi, Yuniarti Widayaningsih tahu bahwa yang dimaksud dalam pemberitaan media adalah dirinya.

"Sekali lagi saya tegaskan, berita itu tidak benar dan tidak ada alat bukti yang otentik maupun dari sisi hukum. Awalnya saya enggan menanggapi. Namun bila saya diam, nantinya terbentuk opini di publik bahwa berita itu benar. Jadi, hari ini saya ingin melakukan klarifikasi," tegas dia.

Menurutnya, berita isu pimpinan DPRD yang selingkuh telah sangat merugikan. Tak hanya dirinya berikut keluarganya, DPRD Kebumen, Partai Golkar juga konstituennya bahkan meresahkan masyarakat.

Terkait hal ini, Yuniarti Widayaningsih mengungkapkan, ia memiliki hak untuk melakukan somasi ataupun menempuh jalur hukum. Namun demikian, Yuniarti Widayaningsih mengungkapkan sangat menghargai pekerjaan awak media dan hingga saat ini belum merasa perlu melakukannya.

"Saya sangat menghargai teman-teman media. Namun ke depan jangan sampai hal ini terulang. Dan kepada media yang sudah mempublikasikan hal tersebut dapat memulihkan nama baik saya," tegasnya.

Perempuan berjilbab itu mengku masih legowo dan punya rasa tepo sliro. Apalagi dirinya adalah seorang wakil rakyat yang harus merangkul semuanya, termasuk para awak media.

Disinggung mengenai tanggapannya soal berita ini, Yuniarti Widayaningsih enggan berspekulasi. Hanya, ia sempat mencurahkan apa yang ia alami dan rasakan pada hari-hari sebelum berita itu mencuat di publik. 

Ia menduga isu tersebut adalah rekayasa pihak yang tidak bertanggungjawab. "Berita ini jelas-jelas merupakan rekayasa," ujarnya tanpa menyebut pihak yang ditudingnya merekayasa isu ini.

Yuniarti Widayaningsih menegaskan, sampai saat ini tidak ada satupun bukti yang mendukung isu pimpinan DPRD yang selingkuh. Termasuk dalam perkembangan persoalan yang kemudian ditindaklanjuti DPD Golkar Kebumen dan Badan Kehormatan DPRD.

Awal Mula Merebaknya Isu

Kuasa Hukum Yuniarti Widayaningsih, HD Sriyanto SH MH MM, mengatakan pihaknya sudah menelusuri apa yang dialami kliennya tersebut. 

HD Sriyanto mengatakan, munculnya pemberitaan soal isu pimpinan DPRD Kebumen tak lepas dari kedatangan sejumlah orang ke kediaman Yuniarti Widayaningsih di Kecamatan Pejagoan sekitar pertengahan Juni lalu.

Advokat senior di Kebumen ini menceritakan, ketika itu sejumlah orang datang ke rumah Yuniarti Widayaningsih. Yang mana salah satunya diketahui MC, yang yang juga adalah salah satu kader partai Golkar di Kebumen. 

Kata Sriyanto, MC ini datang bersama sejumlah aparat dan meminta melakukan penggeledahan rumah klien saya. Padahal waktu itu masih jam 19.00 WIB.

"Bahkan klien saya ini sempat diminta mundur atau mengundurkan diri dari jabatannya baik sebagai Pimpinan DPRD maupun dari kepengurusan Golkar," ujar Sriyanto.

Sriyanto juga mengamini, MC inilah yang kemudian melaporkan Yuniarti Widayaningsih kepada Badan Kehormatan DPRD Kebumen. "Kami tentunya sangat menyayangkan cara-cara yang dilakukan mereka terhadap klien kami," tegas Sriyanto.

Sriyanto menegaskan, sampai saat ini tidak ada satu buktipun yang mendukung isu pimpinan DPRD yang selingkuh. Termasuk dalam perkembangan persoalan yang kemudian ditindaklanjuti DPD Golkar Kebumen dan Badan Kehormatan DPRD. 

"Seperti sudah disampaikan klien saya. Tidak ada satu alat bukti otentik maupun hukum yang mendukung isu pimpinan DPRD yang selingkuh," tegas dia.

Yuniarti Widayaningsih menambahkan, apa yang disampaikan Sriyanto juga dirasakannya. "Tapi biarlah. Saya akan menjawabnya dengan kinerja." ujar Yuniarti. 

Terhadap apa yang terjadi belakangan ini, ia berharap semoga tak terulang lagi. Ia juga berpesan kepada media ke depan lebih hati-hati dalam memberitakan sesuai.

Ditengah keresahan dan kegelisahannya diterpa isu yang tidak terbukti kebenarannya, Yuniarti Widayaningsih masih bersikap ramah kepada para awak media. "Saya anggap ini resiko artis atau orang terkenal kali ya," ujar Yuniarti sembari tersenyum.

Permohonan Maaf

Pada kesempatan itu, media yang hadir termasuk Berita Kebumen meminta maaf kepada Pimpinan DPRD atau pihak lain yang merasa dirugikan terkait pemberitaan isu pimpinan DPRD yang selingkuh.  Khususnya kepada pihak  yang belum dikonfirmasi terkait dengan berita tersebut. Dalam hal ini Pimpinan DPRD dari Partai Golkar.

Apa yang diampaikan Yuniarti Widayaningsih menjadi hak jawab bagi pihak yang kemarin belum terkonfirmasi.

"Semoga kedepan bisa mejalin persahabatan dan hubungan yang lebih baik dengan mbak Sharlly, DPRD Kebumen dan semua pihak." ujar Rachmat selaku redaktur Berita Kebumen.
Previous Post Next Post