Baru Terpenuhi 7.000 Titik, LPJU di Kebumen Masih Jauh dari Target

Baru Terpenuhi 7.000 Titik, LPJU di Kebumen Masih Jauh dari Target

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Meningkatnya aduan masyarakat terkait minimnya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dan maraknya parkir liar menjadi sorotan utama dalam jumpa pers yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kebumen. Acara yang berlangsung di Sasana Pambiwara, Kamis (8/5/2025), menghadirkan perwakilan dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) guna memberikan penjelasan kepada media.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Puguh Supriyanto, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan, serta Budiono, Kabid Keselamatan Transportasi dan Pengembangan Moda. Keduanya menjawab pertanyaan seputar keterbatasan LPJU dan penanganan permasalahan lalu lintas yang kian kompleks.

Kebutuhan Lampu Penerangan Jalan Umum Masih Jauh dari Ideal

Menurut Puguh Supriyanto, saat ini Kebumen baru memiliki sekitar 7.000 titik LPJU, padahal kebutuhan idealnya mencapai 14.000 titik. Artinya, penerangan jalan di wilayah ini baru mencakup sekitar 50 persen dari kebutuhan. Masih banyak wilayah, baik di jalan kabupaten, provinsi, maupun nasional yang belum mendapat pencahayaan yang memadai. Padahal, LPJU berperan penting dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, terutama di malam hari.

Baca Juga : Geopark Kebumen Dapat Kunjungan Utusan Khusus Presiden RI

Puguh menambahkan, berdasarkan SK Bupati No.600.1.1/544 Tahun 2023, terdapat 289 ruas jalan kabupaten yang seharusnya dilayani LPJU dengan rasio minimal 60% dari total kebutuhan, namun kenyataannya baru sekitar 25% yang terpenuhi. Ketimpangan ini menyebabkan banyak keluhan dari warga yang merasa tidak aman melintasi jalanan gelap.

Keterbatasan Tim Teknis Jadi Kendala Perawatan LPJU

Kendala utama dalam pengelolaan LPJU di Kebumen adalah jumlah tim teknis yang sangat terbatas. Saat ini, hanya tersedia dua tim teknis untuk menangani seluruh wilayah Kebumen, yang dibagi menjadi wilayah barat dan timur. Masing-masing tim terdiri dari satu sopir dan tiga teknisi, sehingga total hanya ada delapan personel untuk menangani ribuan titik LPJU.

Kondisi ini menyulitkan perbaikan bila terjadi kerusakan, apalagi jika kerusakan bersifat berat dan memerlukan penggantian material. Keterbatasan jumlah petugas kerap menjadi alasan keterlambatan perbaikan, terlebih saat momen hari besar seperti Idul Fitri atau Natal, di mana para teknisi juga turut dilibatkan dalam pengamanan lalu lintas.

Pengadaan Material Terkendala Proses Anggaran

Selain jumlah personel, masalah lain yang menghambat pelayanan LPJU adalah pengadaan material yang bergantung pada proses anggaran pemerintah. Puguh menjelaskan bahwa pengadaan lampu dan komponen LPJU tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu karena harus mengikuti sistem keuangan daerah.

Baca Juga : Pabrik Sarung Tangan Korea Akan Dibangun Bulan Ini, Bisa Serap Ribuan Tenaga Kerja

Pada akhir tahun, biasanya stok habis, sedangkan awal tahun belum ada anggaran yang bisa langsung digunakan. Alhasil, pada Januari dan Februari, tim hanya bisa melakukan perbaikan ringan yang tidak memerlukan pergantian material. Keterbatasan anggaran ini membuat pemeliharaan dan pengembangan LPJU berjalan tidak optimal.

Tiga Paket Pengadaan LPJU Siap Dijalankan Tahun Ini

Untuk mengatasi kekurangan LPJU, pemerintah daerah telah mengusulkan tiga paket pengadaan LPJU tahun ini. Paket pertama berupa pengadaan dan pemasangan LPJU konvensional senilai Rp4,3 miliar yang mencakup sekitar 290 titik. Sementara dua paket lainnya masing-masing senilai Rp5 miliar, yang rencananya akan dialihkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) guna mendukung proyek pembangunan jalan.

Usulan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah titik lampu secara signifikan, terutama di kawasan yang rawan kecelakaan atau minim penerangan. Pemerintah menargetkan bertahap bisa mencapai angka ideal yakni 14.000 titik LPJU untuk seluruh Kabupaten Kebumen.

Kolaborasi Dibutuhkan, Bukan Sekadar Kritik

Masalah minimnya lampu jalan dan maraknya parkir liar adalah persoalan yang nyata dan menyentuh kepentingan publik. Masyarakat perlu memahami bahwa proses pengadaan dan pemeliharaan LPJU tidak semudah mengganti bohlam di rumah. Ada prosedur, anggaran, dan keterbatasan sumber daya yang harus dikelola. Bagi pemerintah, penting untuk terus meningkatkan transparansi dan inovasi pelayanan. Tambahan personel teknis, sistem aduan digital yang cepat ditindaklanjuti, serta optimalisasi anggaran harus segera dilakukan.

Baca Juga : Bupati Kebumen Launching CFD, CFN, dan Pemutaran Lagu Indonesia Raya di Ruang Publik

Sementara masyarakat, selain mengadu, juga diajak untuk aktif menjaga fasilitas publik, melaporkan kerusakan secara tepat, dan mematuhi aturan lalu lintas agar parkir liar dan kecelakaan bisa diminimalisir. Perubahan dimulai dari sinergi, bukan saling menyalahkan.



-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post