Usia 93 Tahun, Mbah Sartinah Rayakan Tumbuk Ageng dengan 110 Anggota Keluarga

Usia 93 Tahun, Mbah Sartinah Rayakan Tumbuk Ageng dengan 110 Anggota Keluarga

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Usia 93 Tahun, Mbah Sartinah Rayakan Tumbuk Ageng dengan 110 Anggota Keluarga Tradisi adat di Indonesia tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga sarana mempererat hubungan kekeluargaan dan masyarakat. Salah satu tradisi tersebut adalah Tumbuk Ageng, sebuah perayaan khusus yang diadakan ketika seseorang berusia 64 tahun (8 windu) atau lebih

Di Kebumen, tepatnya di Dukuh Pacar, Desa Panjangsari, Gombong, perayaan Tumbuk Ageng menjadi momen istimewa bagi Mbah Jaya Leksana atau Mbah Sartinah yang kini menginjak usia 93 tahun. Acara ini digelar penuh kebersamaan, melibatkan keluarga besar, warga, serta pedagang Pasar Kemit atau Pasar Grenggeng yang pernah menjadi tempat Mbah Sartinah mencari rezeki dengan menjadi pedagang beras. Kemeriahan dan pesan moral dari acara ini menjadi teladan bagi generasi berikutnya.

Kirab Meriah Menuju Pasar Kemit

Acara dimulai pada Sabtu, 9 Agustus 2025, dengan doa bersama di rumah Mbah Sartinah. Setelah itu, dilaksanakan kirab menuju Pasar Kemit, dimulai dari kediamannya di Dukuh Pacar, panjangsari, gombong. Mbah Sartinah menaiki becak didampingi anaknya.

Pemilihan Pasar Kemit sendiri sebagai lokasi akhir kirab memiliki makna khusus, karena dulunya Mbah Sartinah adalah pedagang beras di pasar tersebut selama lebih dari 10 tahun.

Rute kirab dimulai dari jalan desa yang disambut anak-anak SD Panjangsari berjejer di tepi jalan. Di sepanjang perjalanan, keluarga membagikan jajanan kepada warga yang menonton termasuk anak-anak dengan diiringi oleh tokoh Wayang Bawor dan Petruk.

Demi kelancaran acara, rombongan mendapat pengawalan dari Polisi dan Banser. Setibanya di Pasar Kemit, Mbah Sartinah disambut para pedagang dan pengunjung dengan berjabat tangan hangat, sebelum dimulainya acara sambutan dari keluarga dan dari pihak pemerintah desa Grenggeng.

“saya ucapkan pada mbah sartinah dan keluarga besar jaya leksana turut berbahagia, karena Mbah sartinah pada hari ini diberikan umur yang berkah barokah, yang Panjang dan sehat, begitu juga untuk keluarga besarnya,” ungkap Ibu Farida kristantri, Kadus 2 Desa Grenggeng.

Pemotongan Tumpeng dan Nyangoni di Pasar Kemit

Prosesi dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh keluarga, dengan potongan pertaman diberikan kepada Ibu Farida, yang kemudian dibagikan kepada pedagang pasar dan para pengunjung. Setelah itu, digelar acara nyangoni untuk anak cucu, buyut, dan canggah. Mereka diberi uang yang wajib dibelanjakan langsung di Pasar Kemit, sambil dihibur dagelan bawor dan petruk. Mbah Sartinah duduk menikmati suasana, ditemani tawa riang keluarga dan para pedagang.

“acara ini sebagai rasa Syukur keluarga, dengan membagikan tumpeng kepada warga setempat serta sebagai ajang berkumpul keluarga,” ujar Sarijan (65) yang merupakan anak nomor 3.

Pak Sarijan menambahkan bahwa Mbah Sartinah memiliki 10 anak, 9 anak mantu, 30 cucu, 17 cucu mantu, 40 buyut, 2 buyut mantu, dan 2 canggah, sehingga total mencapai 110 keturunan.

Makna Syukur dan Rahasia Sehat di Usia Senja

Bagi keluarga, Tumbuk Ageng ini bukan hanya perayaan umur, tetapi wujud rasa syukur yang mendalam.

“Semoga acara Tumbuk Ageng Mbah Jaya Leksana ini menjadi rasa Syukur yang luar biasa, serta Simbah Putri dan anak keturunannya selalu diberi Kesehatan dan tetap menjaga tali silaturahmi,” ujar Pak Sarijan.

Salah satu rahasia kesehatan Mbah Sartinah hingga usia 93 tahun adalah kedisiplinan. Beliau selalu mandi sebelum subuh dan sebelum ashar, serta tak pernah meninggalkan salat lima waktu dan tepat waktu. Nilai-nilai hidup ini menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Tradisi seperti Tumbuk Ageng bukan hanya warisan budaya, tetapi juga sarana memperkuat hubungan keluarga dan masyarakat. Pemerintah dan warga diharapkan dapat terus melestarikan tradisi ini, agar generasi mendatang dapat belajar nilai kebersamaan, rasa syukur, dan hormat kepada orang tua.


-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post