KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Ikatan Pemuda Penggerak Desa Indonesia (IPDA) menggelar Workshop Pemuda Penggerak Petani Desa di Balai Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kebumen. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 19.00 WIB ini menjadi wadah strategis mempertemukan pemuda desa, pegiat sosial, dan tokoh daerah untuk memperkuat kapasitas pemuda dalam menghadapi tantangan zaman.
Workshop ini menyatukan energi dan komitmen pemuda desa dalam membangun kemandirian petani dan menciptakan inovasi sosial di tingkat lokal. Hadir sebagai narasumber, Muhammad Sakur, S.Sos., Wasekjend Pengurus Pusat IPDA, dan Ja’far Shodiq, M.Hum., anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Keduanya membawakan pesan penting tentang arah pemberdayaan generasi muda dan masa depan pembangunan desa.
Peran Strategis IPDA dalam Menguatkan Ekosistem Pemuda Desa
Dalam sambutannya, Muhammad Sakur menegaskan bahwa IPDA bukan sekadar organisasi, melainkan gerakan perubahan yang berupaya membangun mentalitas pemuda desa yang tangguh, kreatif, dan berdaya.
“IPDA hadir untuk memastikan anak-anak muda di desa tidak hanya menjadi penonton perubahan, tetapi menjadi aktor utama yang menggerakkan ekonomi desa dan kemandirian petani,” tegas Sakur.
Ia juga menekankan pentingnya kreativitas sebagai kunci menghadapi tekanan ekonomi global yang kian kompleks. Menurutnya, pemuda desa memiliki modal besar berupa pengalaman hidup, jejaring komunitas, serta kedekatan dengan sektor pertanian yang bisa diolah menjadi peluang ekonomi baru.
“Kreativitas yang lahir dari desa jauh lebih kuat daripada ide-ide yang dipaksakan dari luar. Ketika pemuda desa berani menciptakan inovasi sekecil apapun, itu sudah menjadi langkah besar menuju kemandirian,” tambah Sakur.
Sakur juga menyampaikan bahwa IPDA terus mendorong program-program yang berfokus pada transformasi digital desa, penguatan kapasitas petani muda, dan penciptaan jejaring ekonomi antarwilayah.
“Kami di IPDA percaya bahwa masa depan Indonesia ada di desa. Dan masa depan desa ada di tangan pemuda. Karena itu, gerakan kita harus konsisten, kolaboratif, dan berdampak langsung,” ujar Sakur di hadapan peserta.
Penguatan Nilai Mandiri dan Kreatif di Tengah Tantangan Zaman
Sementara itu, Ja’far Shodiq mengapresiasi IPDA sebagai organisasi yang memiliki visi kuat dalam mengembangkan kepemimpinan muda dan kemandirian desa.
Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi pribadi yang mandiri, adaptif, dan kreatif untuk mengimbangi dinamika dunia yang semakin sulit.
Ja’far Shodiq menyampaikan bahwa desa memiliki potensi besar yang belum digarap sepenuhnya, dan kemandirian pemuda desa menjadi kunci membuka peluang ekonomi baru, terutama bagi petani. Ia mendorong para peserta untuk terus belajar, berkolaborasi, dan memanfaatkan jejaring yang disediakan IPDA.
Kolaborasi Pemuda Desa Menuju Kemandirian Petani
Kegiatan ini turut didukung oleh tokoh pemuda setempat seperti:
Gilang Tri Prasetyo, S.M – Ketua IPDA Kabupaten Kebumen
Ahmad Bagus R, S.Pd.Gr. – Ketua Karang Taruna Desa Wotbuwono & Ketua IPDA Kecamatan Klirong
Keduanya menyambut baik semangat para peserta dan menegaskan komitmen IPDA di tingkat daerah untuk terus memfasilitasi ruang belajar, pengorganisasian pemuda, serta kolaborasi produktif antara pemuda dan petani.
IPDA: Gerakan Nasional dari Desa untuk Indonesia
Workshop ini menjadi momentum konsolidasi IPDA dalam memperkuat gerakan pemuda desa secara nasional. Melalui kegiatan semacam ini, IPDA berupaya mencetak pemimpin muda desa yang inovatif, berkarakter, dan mampu mendorong kemandirian petani serta transformasi ekonomi desa.
Bagi IPDA, desa bukan sekadar wilayah administratif, tetapi pusat potensi dan kreativitas. Dan pemuda desa adalah agen utama untuk menggerakkan perubahan itu.
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
Workshop ini menyatukan energi dan komitmen pemuda desa dalam membangun kemandirian petani dan menciptakan inovasi sosial di tingkat lokal. Hadir sebagai narasumber, Muhammad Sakur, S.Sos., Wasekjend Pengurus Pusat IPDA, dan Ja’far Shodiq, M.Hum., anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Keduanya membawakan pesan penting tentang arah pemberdayaan generasi muda dan masa depan pembangunan desa.
Peran Strategis IPDA dalam Menguatkan Ekosistem Pemuda Desa
Dalam sambutannya, Muhammad Sakur menegaskan bahwa IPDA bukan sekadar organisasi, melainkan gerakan perubahan yang berupaya membangun mentalitas pemuda desa yang tangguh, kreatif, dan berdaya.
“IPDA hadir untuk memastikan anak-anak muda di desa tidak hanya menjadi penonton perubahan, tetapi menjadi aktor utama yang menggerakkan ekonomi desa dan kemandirian petani,” tegas Sakur.
Ia juga menekankan pentingnya kreativitas sebagai kunci menghadapi tekanan ekonomi global yang kian kompleks. Menurutnya, pemuda desa memiliki modal besar berupa pengalaman hidup, jejaring komunitas, serta kedekatan dengan sektor pertanian yang bisa diolah menjadi peluang ekonomi baru.
“Kreativitas yang lahir dari desa jauh lebih kuat daripada ide-ide yang dipaksakan dari luar. Ketika pemuda desa berani menciptakan inovasi sekecil apapun, itu sudah menjadi langkah besar menuju kemandirian,” tambah Sakur.
Sakur juga menyampaikan bahwa IPDA terus mendorong program-program yang berfokus pada transformasi digital desa, penguatan kapasitas petani muda, dan penciptaan jejaring ekonomi antarwilayah.
“Kami di IPDA percaya bahwa masa depan Indonesia ada di desa. Dan masa depan desa ada di tangan pemuda. Karena itu, gerakan kita harus konsisten, kolaboratif, dan berdampak langsung,” ujar Sakur di hadapan peserta.
Penguatan Nilai Mandiri dan Kreatif di Tengah Tantangan Zaman
Sementara itu, Ja’far Shodiq mengapresiasi IPDA sebagai organisasi yang memiliki visi kuat dalam mengembangkan kepemimpinan muda dan kemandirian desa.
Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi pribadi yang mandiri, adaptif, dan kreatif untuk mengimbangi dinamika dunia yang semakin sulit.
Ja’far Shodiq menyampaikan bahwa desa memiliki potensi besar yang belum digarap sepenuhnya, dan kemandirian pemuda desa menjadi kunci membuka peluang ekonomi baru, terutama bagi petani. Ia mendorong para peserta untuk terus belajar, berkolaborasi, dan memanfaatkan jejaring yang disediakan IPDA.
Kolaborasi Pemuda Desa Menuju Kemandirian Petani
Kegiatan ini turut didukung oleh tokoh pemuda setempat seperti:
Gilang Tri Prasetyo, S.M – Ketua IPDA Kabupaten Kebumen
Ahmad Bagus R, S.Pd.Gr. – Ketua Karang Taruna Desa Wotbuwono & Ketua IPDA Kecamatan Klirong
Keduanya menyambut baik semangat para peserta dan menegaskan komitmen IPDA di tingkat daerah untuk terus memfasilitasi ruang belajar, pengorganisasian pemuda, serta kolaborasi produktif antara pemuda dan petani.
IPDA: Gerakan Nasional dari Desa untuk Indonesia
Workshop ini menjadi momentum konsolidasi IPDA dalam memperkuat gerakan pemuda desa secara nasional. Melalui kegiatan semacam ini, IPDA berupaya mencetak pemimpin muda desa yang inovatif, berkarakter, dan mampu mendorong kemandirian petani serta transformasi ekonomi desa.
Bagi IPDA, desa bukan sekadar wilayah administratif, tetapi pusat potensi dan kreativitas. Dan pemuda desa adalah agen utama untuk menggerakkan perubahan itu.
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
