Melalui Surat Edaran Bupati Kebumen Nomor 500.13.2.5/4773 Tahun 2025, pemerintah daerah menegaskan bahwa perayaan tahun baru sebaiknya dilakukan secara sederhana, tertib, dan tidak mengganggu ketentraman umum. Imbauan ini sekaligus menjadi bentuk empati kepada saudara-saudara yang tengah menghadapi musibah, agar kebahagiaan tidak dirayakan dengan melupakan penderitaan orang lain.
Pemerintah Kabupaten Kebumen secara resmi mengeluarkan Surat Edaran Bupati Kebumen tentang Himbauan Menyambut Malam Tahun Baru 2026 sebagai respons atas situasi sosial dan kemanusiaan yang tengah berlangsung di berbagai daerah terdampak bencana.
Dalam surat edaran tersebut, Pemkab Kebumen meminta masyarakat untuk tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan. Perayaan tetap diperbolehkan, namun diimbau untuk menjaga keamanan, ketertiban, serta ketentraman lingkungan sebagai wujud kepedulian bersama.
Salah satu poin utama dalam imbauan tersebut adalah larangan menyalakan petasan dan kembang api. Masyarakat diajak menggantinya dengan kegiatan yang lebih bermakna, seperti doa bersama, sholawatan, atau ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk empati dan solidaritas kepada korban bencana alam yang masih membutuhkan dukungan moral dan spiritual.
Selain itu, Pemkab Kebumen juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan konvoi kendaraan bermotor pada malam Tahun Baru 2026. Aktivitas konvoi dinilai berpotensi menimbulkan kemacetan, kecelakaan, serta gangguan ketertiban umum. Penggunaan knalpot tidak standar atau knalpot bronk juga dilarang keras karena mengganggu kenyamanan warga.
Perhatian khusus diberikan kepada peran keluarga. Orang tua diminta mengawasi dan mengarahkan putra-putrinya agar tidak terlibat dalam kegiatan yang bersifat huru-hara atau tindakan negatif lainnya. Pemerintah berharap, malam pergantian tahun dapat menjadi ruang aman bagi semua kalangan.
Melalui imbauan ini, Pemkab Kebumen menegaskan bahwa makna Tahun Baru 2026 bukan sekadar perayaan, melainkan momentum untuk menumbuhkan empati, memperkuat solidaritas, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah ujian bencana.(BK/*)
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen

