Ingatkan untuk Tidak 'Panic Buying', Kapolres Kebumen Ancam Warga yang Borong Obat dan Oksigen

Panic buying susu beruang yang viral di media sosial. (SC/ist)

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Fenomena Panic buying melanda sejumlah wilayah semenjak diberlakukannya PPKM Darurat kemarin. Panic buying adalah aksi memborong sesuatu karena takut atau khawatir tidak kebagian. Seperti video 'rebutan susu beruang' yang baru-baru ini viral di media sosial.

Menaggapi hal itu, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama meminta masyarakat saat ini tetap tenang dan tidak memanfaatkan situasi  dengan melakukan aksi borong membeli obat, vitamin atau oksigen dan masker serta bahan kebutuhan pokok secara berlebihan.

“Saya berharap masyarakat tidak usah panic buying. Artinya, panik memborong suatu produk atau barang tertentu karena ada atau beredar informasi menyesatkan terkait lonjakan situasi atau kelangkaan produk tertentu,”tegas AKBP  Piter Yanottama Rabu (7/7) dikutip dari Suarabaru.id.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama. (Foto:SB/Ist)

Menurut penuturan Kapolres, aksi borong produk tersebut malah berpotensi ke arah penimbunan dan itu sangat bertentangan dengan hukum. Bahkan bisa di pidana. Apalagi situasi kedaruratan seperti saat ini.

Perwira menengah polisi yang lama bertugas di Satuan Brimob itu menegaskan, Pemerintah, dalam hal ini Kepolisian akan mengawal dan memantau distribusi barang atau produk di pasaran agar tidak terjadi kelangkaan atau panic buying.

Termasuk bagi penjual yang memanfaatkan situasi dengan menjual produk atau barang seperti obat, vitamin, masker, oksigen dan lain-lain yang penting saat ini, dengan harga yang mahal atau tidak wajar. Maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas dan proporsional sesuai ketentuan Undang-undang dan hukum yang berlaku.

Pembeli Semakin Banyak


Di sisi lain, meningkatnya jumlah penderita Covid-19 di Kebumen juga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan oksigen di rumah sakit – rumah sakit yang merawat pasien covid. Namun sampai sekarang belum ada laporan terjadi kekurangan oksigen di rumah sakit-rumah sakit di Kebumen.

Selain oksigen, beberapa jenis obat-obatan yang dianggap bisa mengurangi gejala sakit Covid-19 yang akhir-akhir ini banyak beredar di media sosial pun diburu masyarakat.

Secara terpisah Direktur Apotik Luk Ulo Arif Dana Putra (48) mengakui, ada peningkatan penjualan beberapa jenis obat. “Tidak terjadi aksi borong. Tapi jumlah pembeli yang semakin banyak. Yang dicari antara lain multivitamin, vitamin, obat fludan antibiotik azithromycin,” tutur Arif Rabu (07/07/21).

Sedangkan untuk tabung oksigen ukuran kecil, Arif mengatakan, akhir-akhir ini sudah tidak menerima droping dari distributor. Dimungkinkan karena produsen lebih fokus untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasubbag Humas menambahkan, Polres akan selalu memantau distribusi oksigen di wilayahnya.

“Polres Kebumen beserta Satgas Covid Kabupaten Kebumen akan selalu memantau distribusi oksigen di Kebumen. Dan siap membantu pendistribusian apabila dibutuhkan. Jangan ada yang menimbun baik oksigen maupun obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat. Akan kami tindak tegas sesuai perundang-undangan yang berlaku,”jelas Iptu Tugiman.

(SB/mt)
Previous Post Next Post