Tim PKM UNS Kembali Garap Produksi Oyek di Kebakalan Karanggayam

Ketua Tim PKM UNS Dr. Suhartono, M.Pd bersama Kades Kebakalan (foto:doc UNS)

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Setelah bermitra dengan Bumdes Kumolo Kebakalan Karanggayam tahun 2022, Tim PKM UNS kembali hadir untuk menindaklanjuti pengelolaan produksi oyek.  Pengabdian masyarakat melalui Tim PKM (Program Kemitraan Masyarakat) di Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir melalui program perbaikan sarana dan perbaikan produksi industri UMKM Oyek.

 

Ketua Tim pengabdian Dr. Suhartono, M.Pd menjelaskan program tersebut menyesuaikan dengan kondisi desa yang merupakan daerah agraris dengan struktur ekonominya lebih dominan kepada sektor pertanian dan/atau peternakan.

 

“Pengabdian kali ini diusulkan sebagai solusi integratif terhadap produksi Oyek yang masih kecil, kurang higienis, dan pemasaran yang masih tradisional. Pengabdian yang diajukan berusaha mengintegrasikan sarana produksi yang sudah tersedia tetapi belum maksimal operasionalnya sedangkan lingkup pemasaran oyek dilakukan dengan peningkatan kualitas kemasan dan pemasaran oyek secara online”Ungkap Suhartono baru baru ini kepada media

 

Suhartono menambahkan bahwa penambahan alat yang dibutuhkan terakhir adalah alat perendam dan pengering yang biasanya proses perendaman dilakukan manual dan pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari yang sangat tergantung kepada musim masa operasinya. Perancangan alat melibatkan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan.

 

“Pendampingan juga akan dilakukan mulai dari instalasi alat, praktik langsung di lapangan serta pelatihan untuk perawatan alat. Untuk meningkatkan keamanan pangan dan keselamatan pekerja akan diselenggarakan pelatihan dan praktik tentang materi terkait. Pendampingan juga dilakukan untuk perbaikan proses pengemasan yang higienis dan menarik”Tambahnya

 

Lebih lanjut suhartono menyampaikan pada proses produksi oyek sebelumnya ada beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra: pertama, yaitu proses produksi oyek masih menggunakan cara yang tradisional yaitu pada proses penepungan, pemasakan, penggilingan, sampai packaging sehingga waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut relatif lama, dan tidak memiliki produktivitas yang tinggi, hanya skala kecil.

 

Kedua, proses produksi masih manual sehingga tingkat higienitas hasil olahan tidak terjamin karena banyaknya campur tangan manusia di produk tersebut. Proses pengecipan/pencacahan dan pengepresan yang selama ini dijalankan rawan terkontaminasi dengan berbagai kotoran dan zat lain yang tidak diinginkan.

 

Ketiga, yaitu sistem packaging yang ada masih sangat sederhana, tidak ada merk yang resmi atau branding yang dipunyai oleh produk oyek tersebut.

 

“Saya berharap dengan alat produksi yang yang diberikan ini permasalahan tersebut dapat diatasi atau paling tidak diminimalkan”Harapnya

 

Ketua LPPM UNS, Prof. Okid, menyampaikan bahwa bantuan alat semacam ini nantinya harus dipastikan keberfungsiannya sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengoperasian alat dan perawatan harus benar-benar diperhatikan. 

 

“Ke depan diharapkan oyek yang diproduksi ini sabagai alternatif beras dapat diproses dan dikemas secara higienis sehingga layak jual, baik secara langsung maupun melalui media online, dan diminati masyarakat secara luas.”Ungkap Prof Okid

 

Sementara Kades Wiwit mewakili warga Desa Kebakalan menyampaian perasaan senang atas bantuan alat tersebut dan berharap alat tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya dalam pengolahan produksi oyek.

 

Penyerahan alat produksi telah dilakukan pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu yang dihadiri oleh Kades Kebakalan, Wiwit Setiyawan Wijayanto, S.Sos., Ketua Bumdes Kumolo, Tusimin, dan warga pelaku UMKM. Sementara dari Pihak UNS dihadiri langsung oleh Ketua LPPM, Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S., Sekretaris LPPM, Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, M.T., dan Ketua Tim PKM, Dr. Suhartono, M.Pd. (BK/DR)

 

-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post