DomaiNesia

Wujudkan Data Kemiskinan yang Valid dan Bansos Tepat Sasaran, Kelurahan Bumirejo Selenggarakan Muskel


KEBUMEN, beritakebumen.co.id
- Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Kebumen menyelenggarakan musyawarah kelurahan (muskel) di Aula Kelurahan Bumirejo, Senin (10/2/2025).  Tujuan dari muskel ini adalah untuk optimalisasi melalui verifikasi dan validasi dalam mewujudkan data kemiskinan yang valid di Kelurahan Bumirejo tahun 2025.
Muskel diikuti seluruh ketua RT dan RW serta kader atau tim pencacah dengan menghadirkan narasumber dari Dinsos P3A Kebumen, Kecamatan Kebumen dan Pendamping PKH.

Lurah Bumirejo, Bahrur Rohman, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya validasi data kemiskinan yang up to date yang berimbas pada ketepat sasaran program bansos.  

"Kita semua ingin mewujudkan keadilan sosial. Dengan data yang valid, kami berharap bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran." ujar Bahrur. 

Camat Kebumen yang diwakili oleh Kasi Kesos, Iswatiningsih, mengapresiasi hal yang dilakukan pihak kelurahan. Pihaknya juga menyampaikan terkait adanya alokasi KIS PBI sumber APBN yang menjadi kesempatan bagi kelurahan untuk mengusulkan warga tidak mampu yang belum tercover BPJS.

Narasumber tim dari Dinsos P3A Kebumen, Ambang Sumirat dan Wiwin Murniasih menyampaikan perihal regulasi dan teknis pengajuan DTKS dan Bansos.

Sementara Pendamping PKH Kelurahan Bumirejo, Surachmat, menyampaikan sosialisasi terkait bisnis proses PKH. Terpenting yakni adanya persayaratan dan kewajiban melaksanakan komitmen bagi KPM PKH salah satunya mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). 

"Masih cukup banyak masyarakat yang menganggap bansos adalah PKH. Padahal bansos bermacam-macam ada sembako, BLT,  dan lain sebagainya. PKH itu berbeda dengan bansos lain ada syarat dan komitmen yang harus dipenuhi KPM." kata Rachmat.

Rachmat menyampaikan masih adanya KPM yang enggan mengikuti P2K2 yang rutin dilaksanakan tiap bulannya. Sesuai dengan aturan yang ada di PKH, maka KPM yang tidak melaksanakan komitmen dapat dikenakan sanksi mulai dari teguran hingga penghentian bantuan. Segenap peserta muskel menyepakati bahwasannya bagi KPM PKH yang enggan mengikuti P2K2 maka akan dikeluarkan dari PKH.

"Yang tidak aktif kita keluarakan PKH nya adapun bansos lain seperti sembako, selama masih dianggap layak, tetap dipertahankan." imbuh Rahmat.

Selain itu, Rachmat juga menyampaikan terkait adanya graduasi mandiri di PKH. Ia meminta kerjasama dari seluruh pihak dalam mendukung tercapainya graduasi mandiri bagi KPM potensial. 

Proses muskel dilanjutkan dengan pengamatan BNBA data DTKS oleh para RT dan RW. Hasil pengamatan selanjutnya menjadi dasar verval di lapangan yang akan dilakukan oleh tim pencacah kemiskinan Kelurahan Bumirejo. (mat)



-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
Previous Post Next Post