Rumah Inklusif Kebumen Kembali Gelar Kegiatan Membatik Bersama Keluarga Difabel

Rumah Inklusif Kebumen Kembali Gelar Kegiatan Membatik Bersama Keluarga Difabel

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Di tengah upaya membangun lingkungan yang lebih ramah terhadap penyandang disabilitas, Rumah Inklusif Kebumen kembali mengadakan kegiatan bertajuk “Membatik Bersama Keluarga Difabel”. Acara ini digelar pada Minggu, 27 Juli 2025, di Pendopo Rumah Inklusif, Kembaran. 

Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini menjadi ruang bertemunya berbagai elemen masyarakat—mulai dari keluarga difabel, warga sekitar, tokoh masyarakat, instansi pemerintah hingga perwakilan lembaga pendidikan. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini memperlihatkan betapa pentingnya kolaborasi untuk membangun pemahaman dan empati terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Di tengah suasana hangat, para peserta tidak hanya belajar membatik, tetapi juga saling berbagi cerita dan harapan.

Membatik Jadi Sarana Silaturahmi dan Penguatan Emosional

Kegiatan membatik bersama di Rumah Inklusif Kebumen bukan sekadar pelatihan keterampilan. Lebih dari itu, acara ini menjadi ruang silaturahmi antar keluarga difabel dan komunitas sosial yang peduli. Sejak pagi, suasana Pendopo Rumah Inklusif sudah dipenuhi antusiasme dari berbagai kalangan. Para orang tua, anak-anak, hingga perangkat desa dan perwakilan sekolah hadir untuk saling belajar dan menguatkan. 

Dalam momen ini, keluarga-keluarga difabel berbagi kisah perjuangan dan proses pendampingan anak istimewa mereka. Salah satu kisah menyentuh datang dari orang tua yang pernah mengalami keputusasaan, namun kini kembali bersemangat setelah satu tahun bergabung dengan Rumah Inklusif bersama anaknya.

Cerita yang Menginspirasi: Dari Putus Asa Menjadi Penuh Harapan

Dalam sesi berbagi pengalaman, kisah inspiratif disampaikan oleh Ibu Muiniatul Khoeriyah tentang seorang orang tua difabel yang sempat kehilangan semangat hidup. Namun setelah satu tahun berada di lingkungan Rumah Inklusif bersama anak istimewanya, perubahan besar terjadi. Ia kini terlihat lebih ceria, penuh energi, dan yakin menjalani hidup. 

Cerita ini bukan hanya membangkitkan semangat peserta lainnya, tetapi juga mengingatkan bahwa dukungan sosial dan lingkungan yang inklusif memiliki dampak luar biasa terhadap kesehatan mental keluarga difabel. Momen ini menjadi bukti nyata pentingnya saling menyemangati dan hadir satu sama lain.

Antusiasme Tinggi Saat Sesi Praktek Membatik Dimulai

Setelah sesi berbagi cerita, peserta diajak untuk praktek membatik secara langsung di atas kain putih sederhana. Dengan semangat tinggi, para ibu dan anak mengikuti instruksi dari fasilitator. Tawa dan semangat terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. 

Hasil karya batik yang mereka buat, meski sederhana, menjadi simbol semangat dan kebanggaan tersendiri. Setelah dikeringkan, kain batik tersebut dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dari momen yang bermakna ini. Aktivitas membatik tak hanya melatih keterampilan, tetapi juga menjadi sarana rekreasi yang penuh makna emosional bagi keluarga difabel.

Dukungan Sosial Sangat Penting Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam pandangan Ibu Muiniatul Khoeriyah, support system dari keluarga dan lingkungan sosial memiliki peran besar dalam perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menyampaikan bahwa pendampingan sejak dini tidak hanya memudahkan pengembangan bakat dan minat, tetapi juga membentuk kepercayaan diri anak.

“Peran support system dari keluarga dan lingkungan sosial pada anak-anak berkebutuhan khusus sejak dini, akan memudahkan pengembangan bakat minat anak-anak sejak dini juga,” ungkapnya.

Harapan Adanya Kebijakan yang Lebih Adil dari Negara

Tak hanya soal peran keluarga, Ibu Muiniatul juga menyampaikan harapan kepada pemerintah agar lebih hadir dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Terutama dalam sektor pendidikan, negara diharapkan mampu memberikan perhatian sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak dan keluarganya.

“Dan seharusnya negara bisa hadir dengan kebijakan yang seadil-adilnya sesuai kebutuhan keluarga-keluarga atas anak-anak berbakat ini, terutama dalam hal pendidikan,” lanjutnya.

Kegiatan membatik bersama keluarga difabel yang digelar Rumah Inklusif Kebumen memberikan gambaran sederhana namun kuat bahwa inklusi adalah tentang hadir bersama, mendengarkan, dan saling mendukung. 

Bagi masyarakat, penting untuk terus membangun lingkungan yang tidak hanya menerima keberagaman, tetapi juga aktif mendukung pengembangan potensi anak-anak berkebutuhan khusus. Sementara bagi pemerintah, harapan akan kebijakan yang adil dan menyeluruh patut menjadi perhatian serius agar inklusi tidak hanya menjadi slogan, tetapi nyata dalam kehidupan sehari-hari.






-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post