![]() |
Foto. Permana/beritakebumen |
Program ini juga menjadi wujud nyata perhatian pemerintah dalam memberikan kesempatan belajar tanpa hambatan biaya. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat Kebumen diharapkan tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan layak bagi setiap anak yang menempuh pendidikan di dalamnya.
Acara pembukaan MPLS berlangsung di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jalan Kenanga, Kecamatan Pejagoan, yang saat ini menjadi lokasi rintisan Sekolah Rakyat.
Plt Kepala Dinsos P3A Kebumen, Yunita Prasetyani, menjelaskan bahwa MPLS akan berlangsung selama dua minggu. Sebanyak 100 siswa-siswi telah direkrut berdasarkan data Desil 1 dan Desil 2 dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sesuai persyaratan Kementerian Sosial.
Dari jumlah tersebut, 47 siswa adalah perempuan dan 53 laki-laki. Mereka terbagi dalam jenjang SD (kelas 4, 5, dan 6) sebanyak 50 murid dan jenjang SMP 50 murid.
"Kami merekrut anak-anak ini yang sebelumnya merupakan siswa di sekolah lain. Mengingat kemampuan orang tua mereka yang kurang memadai untuk membiayai ke jenjang yang lebih tinggi, kami arahkan ke Sekolah Rakyat karena dari Kemensos akan full support," ujar Yunita.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, disiapkan tenaga pendidik dengan 8 guru dari Kemensos. Selain itu, ada 16 wali asuh dan wali asrama dari Pendamping Keluarga Harapan (PKH). Personel dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) juga ikut dilibatkan sebagai juru masak, serta tenaga keamanan dan kebersihan.
Sebagai sekolah berasrama (boarding school), seluruh siswa diwajibkan tinggal di kompleks sekolah. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, mulai dari asrama, ruang belajar, ruang olahraga, laboratorium komputer dan IPA, perpustakaan, hingga ruang makan bersama.
Yunita menambahkan, fokus utama saat ini adalah memastikan anak-anak merasa nyaman.
"Kami terus mencari strategi agar mereka benar-benar betah di sini sehingga jangan ditawarkan pulang dalam beberapa kurun waktu," jelasnya.
Mengenai proses rekrutmen, dilakukan verifikasi faktual langsung ke rumah-rumah keluarga calon siswa berdasarkan data dari Kemensos.
"Kami datangi, kami tawarkan untuk masuk ke sekolah rakyat. Tentu ada yang mau ada yang tidak, sehingga yang mau kemudian didata untuk mendapatkan 100 anak ini," terang Yunita.
Saat ini, Sekolah Rakyat Kebumen masih berstatus rintisan dengan 100 siswa. Namun, ke depan ditargetkan mampu menampung 1.000 siswa, sesuai instruksi Presiden RI. Lokasi definitif sekolah nantinya direncanakan berada di Kecamatan Buayan dengan lahan seluas 7 hektare yang diusulkan untuk dihibahkan.
Untuk kebutuhan konsumsi, siswa mendapat tiga kali makan dan dua kali snack setiap hari. Selama tiga bulan pertama, kebutuhan makan masih ditangani oleh jasa katering.
Peresmian MPLS ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Kebumen Lilis Nuryani, dilanjutkan penyerahan simbolis perlengkapan sehari-hari kepada siswa. Bupati beserta rombongan juga meninjau seluruh fasilitas sekolah serta menyapa langsung para murid.
Bupati Lilis berpesan agar para orang tua memberi dukungan penuh kepada anak-anaknya agar merasa nyaman di sekolah.
"Nanti anak-anaknya diberi semangat ya Pak Bu karena anak-anak pasti masih canggung, masih baru, jadi malu-malu. Nanti Bapak Ibu tolong diberi semangat agar betah dan nyaman sekolah di sini," kata Bupati Lilis.
“Disini ada Bapak Ibu Guru yang selalu mendampingi serta memberikan kasih sayang, sehingga Bapak dan Ibu juga tidak perlu khawatir,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Zaeni Miftah, Forkopimda, pimpinan OPD, perwakilan Kemensos, Kementerian PU, Kepala Sentra Satria Baturaden, Forkopimcam Pejagoan, Kepala Sekolah Rakyat Kebumen, perangkat Desa Pejagoan, Kepala SKB, para kepala SMP dan SD di wilayah setempat, serta wali murid.
Tag. Berita Kebumen, makin tau indonesia
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News