Korban bernama Ratimin Budiman (63), sosok yang dikenal gemar memancing di lingkungan tempat tinggalnya. Peristiwa itu membuat warga terkejut, sebab Ratimin pamit dari rumah seperti biasa tanpa menunjukkan gelagat aneh apa pun. Namun, nasib berkata lain. Kecelakaan saat memancing diduga menjadi penyebab utama hilangnya nyawa pria paruh baya tersebut, menyisakan kesedihan bagi keluarga serta menjadi pelajaran bagi warga lain agar lebih berhati-hati.
Suasana pagi di sekitar Sungai Pogung berubah drastis ketika tubuh Ratimin terlihat mengambang dalam keadaan telungkup. Ia ditemukan tak jauh dari tempat ia biasa meletakkan peralatan memancing. Warga yang awalnya ikut mencari tak menyangka bahwa pencarian itu berujung pada kabar duka. Korban dikenal sudah lama menjadikan hobi memancing sebagai rutinitas malam hari. Sungai yang selama ini dianggap aman, rupanya tetap memiliki risiko yang tak boleh diremehkan. Kecelakaan saat memancing ini pun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Semanding.
“Hingga subuh, korban tak kunjung kembali. Lalu istri menanyakan kepada tetangga yang semalam diajak untuk pergi memancing,” jelas Kompol Faris Budiman.
Begitu Ratimin tak kembali menjelang pagi, keluarga merasa ada yang tidak beres. Tetangga yang semalam diajak ikut memancing turut membantu mencari. Berbekal senter kecil, mereka menelusuri tepi sungai yang tidak begitu jauh dari rumah korban. Barang-barang korban seperti ember kecil dan joran ditemukan terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka melihat tubuh Ratimin di air. Tidak ada dugaan tindak kejahatan saat pertama ditemukan. Semua menjadi pertanda bahwa kecelakaan saat memancing bisa datang tanpa peringatan, bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa dengan medan.
Polisi yang tiba tak lama setelah laporan masuk langsung melakukan olah TKP. Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Semua barang pribadi dan peralatan memancing masih melekat pada korban, termasuk dompet, rokok, korek api, dan kail yang masih tergenggam di tangan. Polisi menemukan tanah amblas di tepi sungai, diduga titik korban terpeleset. Kondisi dasar sungai yang licin disertai penerangan minim pada malam hari menguatkan analisis kecelakaan saat memancing.
“Semua indikator mengarah pada kecelakaan saat korban memancing. Tidak ada tanda kekerasan maupun kehilangan barang,” ujar Wakapolres Faris Budiman.
Jenazah Ratimin telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai adat. Warga yang mengenalnya sebagai pribadi yang ramah sangat merasakan kehilangan. Sungai yang selama ini menjadi tempat mencari ikan kini menyimpan kenangan pahit. Mereka berharap peristiwa ini menjadi pengingat agar warga lebih waspada, terutama saat memancing di malam hari yang penuh risiko. Kecelakaan saat memancing bukan hanya soal terpeleset, tapi juga soal alam yang tidak bisa diprediks
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
Ditemukan Meninggal di Sungai Pogung, Kecelakaan Saat Memancing
Suasana pagi di sekitar Sungai Pogung berubah drastis ketika tubuh Ratimin terlihat mengambang dalam keadaan telungkup. Ia ditemukan tak jauh dari tempat ia biasa meletakkan peralatan memancing. Warga yang awalnya ikut mencari tak menyangka bahwa pencarian itu berujung pada kabar duka. Korban dikenal sudah lama menjadikan hobi memancing sebagai rutinitas malam hari. Sungai yang selama ini dianggap aman, rupanya tetap memiliki risiko yang tak boleh diremehkan. Kecelakaan saat memancing ini pun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Semanding.
“Hingga subuh, korban tak kunjung kembali. Lalu istri menanyakan kepada tetangga yang semalam diajak untuk pergi memancing,” jelas Kompol Faris Budiman.
Bukti Dugaan Kecelakaan Saat Memancing Makin Kuat
Begitu Ratimin tak kembali menjelang pagi, keluarga merasa ada yang tidak beres. Tetangga yang semalam diajak ikut memancing turut membantu mencari. Berbekal senter kecil, mereka menelusuri tepi sungai yang tidak begitu jauh dari rumah korban. Barang-barang korban seperti ember kecil dan joran ditemukan terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka melihat tubuh Ratimin di air. Tidak ada dugaan tindak kejahatan saat pertama ditemukan. Semua menjadi pertanda bahwa kecelakaan saat memancing bisa datang tanpa peringatan, bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa dengan medan.
Hasil Pemeriksaan Polisi, Murni Kecelakaan Saat Memancing
Polisi yang tiba tak lama setelah laporan masuk langsung melakukan olah TKP. Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Semua barang pribadi dan peralatan memancing masih melekat pada korban, termasuk dompet, rokok, korek api, dan kail yang masih tergenggam di tangan. Polisi menemukan tanah amblas di tepi sungai, diduga titik korban terpeleset. Kondisi dasar sungai yang licin disertai penerangan minim pada malam hari menguatkan analisis kecelakaan saat memancing.
“Semua indikator mengarah pada kecelakaan saat korban memancing. Tidak ada tanda kekerasan maupun kehilangan barang,” ujar Wakapolres Faris Budiman.
Duka Mendalam Warga Semanding, Kecelakaan Saat Memancing Jadi Pelajaran
Jenazah Ratimin telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai adat. Warga yang mengenalnya sebagai pribadi yang ramah sangat merasakan kehilangan. Sungai yang selama ini menjadi tempat mencari ikan kini menyimpan kenangan pahit. Mereka berharap peristiwa ini menjadi pengingat agar warga lebih waspada, terutama saat memancing di malam hari yang penuh risiko. Kecelakaan saat memancing bukan hanya soal terpeleset, tapi juga soal alam yang tidak bisa diprediks
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
