DomaiNesia

Perahu Terbalik Dihantam Ombak di Tanggulangin, Satu Nelayan Belum Ditemukan

Perahu Terbalik Dihantam Ombak di Tanggulangin, Satu Nelayan Belum Ditemukan


KEBUMEN, beritakebumen.co.id
- Warga Kebumen kembali diingatkan mengenai bahaya ombak besar di laut selatan yang kerap datang tanpa peringatan. Perairan pantai di wilayah ini memang dikenal memiliki karakter gelombang yang bisa berubah dalam hitungan menit. Itulah yang terjadi pada Senin siang, 24 November 2025, ketika sebuah perahu nelayan terbalik dihantam ombak besar di perairan Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong. Dua nelayan yang tengah mencari ikan tiba-tiba harus berjuang menyelamatkan diri di tengah derasnya ombak. Satu orang berhasil selamat, sementara seorang lainnya hingga sore hari masih dinyatakan hilang. Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi semua nelayan agar tidak meremehkan potensi bahaya yang datang dari ombak besar di laut selatan, terutama saat cuaca tak menentu.

Perahu Terbalik, Korban Hilang Akibat Ombak Besar di Laut Selatan


Kecelakaan bermula ketika perahu Sinar Rembulan tengah berlayar sejak pukul 10.00 WIB. Sesampainya di perairan Tanggulangin, gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai empat meter tiba-tiba menghantam perahu hingga terbalik. Dari dua nelayan di dalamnya, satu berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada lambung perahu. Sementara satu lainnya terseret derasnya ombak besar di laut selatan dan belum ditemukan. Situasi berubah cepat, meninggalkan duka dan kepanikan bagi para saksi di darat.

"Kecelakaan diduga karena perahu dihantam ombak besar. Dari dua nelayan yang menaiki perahu tersebut, satu diantaranya sampai dengan saat ini belum ditemukan," jelas Kompol Faris Budiman.

Kesaksian di TPI, Ombak Besar di Laut Selatan Menjadi Ancaman Nyata


Dua warga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanggulangin menjadi saksi pertama korban selamat terombang-ambing di pantai. Rizki (35), nelayan tersebut, ditemukan dalam kondisi lemah dan linglung. Ia segera dibawa ke RS Purwaganda Kwarasan untuk mendapatkan perawatan medis. Namun keberanian dan keberuntungannya tetap menyisakan kecemasan karena rekannya, Sairin (50), masih hilang dan belum diketahui nasibnya. Para saksi menuturkan bahwa ombak besar di laut selatan datang begitu cepat, seolah tanpa aba-aba.

Pencarian Intensif, Tantangan Ombak Besar di Laut Selatan


Polisi bersama Babinsa, Babinpotmar, dan warga setempat langsung berupaya memberikan pertolongan. Perahu yang rusak diperkirakan mengakibatkan kerugian sekitar Rp10 juta. Sementara itu, proses pencarian terus dilakukan, namun terhambat cuaca buruk serta gelombang tinggi yang terus menerjang perairan tersebut. Ombak besar di laut selatan menjadi tantangan utama dalam misi penyelamatan ini karena membahayakan keselamatan para petugas.

"Upaya pencarian terhadap korban hilang dilakukan dengan menggandeng Basarnas dan Tim SAR Kebumen," imbuhnya.

Imbauan Kepolisian, Waspada Potensi Ombak Besar di Laut Selatan


Kondisi cuaca yang tidak stabil membuat aparat mengingatkan nelayan agar selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut. Ombak besar di laut selatan dapat muncul sewaktu-waktu meskipun langit tampak cerah. Nelayan diimbau melapor atau meminta pendampingan aparat jika melihat potensi bahaya saat di perairan. Penyelamatan terhadap korban hilang akan tetap dilanjutkan sampai ditemukan hasil yang pasti


-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
Previous Post Next Post