DomaiNesia

Atap Gudang SD Negeri 2 Kritig Ambrol, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa

Atap Gudang SD Negeri 2 Kritig Ambrol, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa


KEBUMEN, beritakebumen.co.id
- Peristiwa robohnya bangunan sekolah kembali mengingatkan pentingnya perawatan fasilitas pendidikan, khususnya pada bangunan yang sudah berusia puluhan tahun. Kali ini, kejadian tersebut terjadi di SD Negeri 2 Kritig, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Atap salah satu bangunan di sekolah tersebut dilaporkan ambrol pada Senin pagi, 29 Desember 2025. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini sempat membuat guru dan warga sekitar khawatir karena kondisi beberapa bangunan lain dinilai rawan ambruk. Kejadian ini menjadi perhatian aparat kepolisian dan instansi terkait, mengingat keselamatan siswa dan tenaga pendidik harus menjadi prioritas utama, terlebih di tengah cuaca ekstrem yang belakangan kerap melanda wilayah Kebumen.

Peristiwa ambrolnya atap bangunan itu pertama kali diketahui sekitar pukul 07.30 WIB. Seorang guru SD Negeri 2 Kritig, Nur Hasanah, mendapati kondisi atap gudang penyimpanan barang sekolah sudah runtuh saat ia tiba di lokasi. Menyadari potensi bahaya, ia kemudian menghubungi saksi lain, Hartanto, untuk memastikan kondisi bangunan lain di sekitar sekolah.

Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri melalui Wakapolres Kebumen Kompol Faris Budiman mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Bangunan yang roboh diketahui merupakan gudang yang sudah lama tidak digunakan untuk aktivitas belajar mengajar.

Begitu laporan masuk, personel Polsek Petanahan bersama unsur Muspika langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan dan penanganan awal,” kata Kompol Faris Budiman.

Selain gudang, atap toilet yang berada di sebelah utara bangunan juga dilaporkan roboh. Sementara itu, satu bangunan gudang lain yang terletak dekat kantor guru berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Struktur kayu penyangga bangunan tersebut terlihat hampir patah dan berpotensi ambruk jika tidak segera ditangani.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga robohnya atap bangunan disebabkan oleh kayu usuk dan reng yang sudah lapuk dimakan usia. Kondisi tersebut diperparah oleh hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada malam sebelumnya.

Struktur kayu sudah tidak kuat lagi menahan beban,” ujar Kompol Faris.

Kerugian materiil akibat kejadian ini ditaksir mencapai sekitar Rp 6 juta. Untuk memastikan keamanan, aparat kepolisian bersama Koramil, BPBD, PMI, serta petugas pemadam kebakaran melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian. Langkah tersebut dilakukan agar tidak ada bagian bangunan lain yang membahayakan warga sekolah.

Polisi juga telah mencatat keterangan para saksi sebagai bahan evaluasi lebih lanjut. Dari peristiwa ini, Polres Kebumen mengimbau pihak sekolah dan instansi terkait agar melakukan pengecekan rutin terhadap bangunan sekolah yang sudah tua, guna mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.



-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
Previous Post Next Post