Selama bertahun-tahun, jembatan lama menjadi akses vital bagi warga, mulai dari anak-anak yang berangkat sekolah, petani, hingga masyarakat yang beraktivitas antar desa. Namun, kondisi jembatan yang sudah lapuk dan bergoyang kerap menimbulkan kekhawatiran, terutama saat dilalui pada malam hari atau ketika debit sungai meningkat. Renovasi jembatan ini pun menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat, sekaligus bentuk nyata perhatian terhadap keselamatan dan kelancaran mobilitas warga.
Bagian dari Program Prioritas Kapolri
Jembatan yang kini diberi nama Jembatan Presisi tersebut merupakan bagian dari program prioritas Kapolri dalam mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di daerah. Pembangunan infrastruktur ini tidak hanya ditujukan untuk memperbaiki akses fisik, tetapi juga untuk menjamin keselamatan warga serta memperlancar mobilitas harian antar desa.
Dalam sambutannya, Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri menjelaskan bahwa pemilihan lokasi pembangunan didasarkan pada hasil survei teknis dan konsultasi dengan berbagai pihak. Dari hasil peninjauan, jembatan lama dinilai sudah tidak layak dan berisiko tinggi jika terus digunakan.
“Saat kami survei, jembatan lama sudah goyang dan kondisinya tidak aman. Jika dibiarkan, masyarakat yang paling dirugikan, terutama anak-anak sekolah,” ujar AKBP Eka Baasith.
Kapolres juga menyampaikan terima kasih kepada pihak ketiga yang turut berkontribusi dalam pembangunan jembatan tersebut. Ia berharap fasilitas yang telah dibangun bisa dijaga dan dirawat bersama agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Bupati: Jembatan Jadi Urat Nadi Aktivitas Warga
Bupati Kebumen Lilis Nuryani yang turut hadir dalam peresmian itu memberikan apresiasi atas kolaborasi antara Polres Kebumen dan pihak ketiga. Menurutnya, keberadaan Jembatan Presisi memiliki peran strategis bagi kehidupan warga sekitar.
“Ini bukan sekadar akses fisik, tetapi urat nadi aktivitas masyarakat. Mobilitas menjadi lebih lancar, dan sektor pariwisata seperti Jlegi Fun River diharapkan ikut tumbuh,” kata Bupati Lilis.
Ia juga mengingatkan warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai di sekitar jembatan, agar pembangunan yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat berkelanjutan.
Jembatan Lebih Kuat, Jalan Akses Kini Beraspal
Kepala Desa Jlegiwinangun Ruri Saharani menjelaskan bahwa jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 2 meter tersebut kini jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Jika dulu menggunakan papan kayu yang kerap rusak, kini lantai jembatan telah diganti dengan plat besi sehingga lebih aman dan tahan lama.
“Selain jembatan, akses jalan menuju lokasi juga sudah diaspal. Ini sangat membantu aktivitas warga dan anak-anak sekolah, sekaligus diharapkan bisa menggerakkan ekonomi desa,” ungkap Ruri.
Peresmian Jembatan Presisi dihadiri jajaran pejabat utama Polres Kebumen, para kapolsek, Forkopimcam Kutowinangun, Ketua DPRD, tokoh masyarakat, serta pihak-pihak yang mendukung pembangunan jembatan tersebut. Kehadiran berbagai unsur ini menandai komitmen bersama dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berpihak pada kebutuhan masyarakat.
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
