Bajir di Kebumen Melanda 18 Kecamatan. Seribu Lebih Warga Mengungsi

Banjir melanda Kebumen. (Istimewa)

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Bajir akibat hujan deras yang terjadi di Kebumen sejak, Senin (14/3) malam hingga, Selasa (15/3) pagi melanda berbagai wilayah di Kebumen. Menurut data BPBD Kebumen, setidaknya ada 18 kecamatan dan 51 desa yang terdampak banjir. Yakni  Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan dan Gombong. Kemudian, Kecamatan Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun dan Ambal, serta Mirit.

Kecamatan Ayah menjadi wilayah yang paling parah. Kemudian Rowokele, Adimulyo, dan juga Prembun.

Warga yang menjadi korban banjir pun terpaksa harus mengungsi. Laporan yang diterima, setidaknya ada 1292 pengungsi yang sudah dievakuasi di Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah. Mereka diungsingkan karena rumahnya terendam air setinggi 1 meter.

Bupati menyebut semua warga yang terdampak banjir di Kebumen sudah dievakuasi.

"Kebutuhan untuk para pengungsi sudah kita siapkan, dari obat-obatan, makanan dan juga peralatan kebersihan. Semua unsur pemerintah juga kita libatkan dalam penanganan ini, baik itu Dinkes, Dinsos, BPBD yang sudah sejak dini hari bertugas di lapangan bersama PMI, TNI dan Polri, serta para relawan kemanusian yang juga terlibat," terang Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat mengunjungi lokasi pengungsian banjir di Balai Desa Kedungweru, Selasa (15/3).

Bupati juga menyebutkan, ada satu orang korban meninggal dunia. Yakni anak umur 3 tahun, di Desa Arjosari, Adimulyo.

Banyak barang-barang milik warga yang tidak bisa dipakai karena banjir. Termasuk hewan ternak dan hasil pertanian. Seperti padi dan tanaman sayuran lainnya.

Untuk padi yang sudah panen dan masih ada di sawah, Bupati meminta untuk diselamatkan di RMU atau tempat pengilingan dan pengeringan padi modern di Kutowinangun. Pihaknya juga sudah meminta RMU untuk memfasilitasi semua petani padi yang terkena dampak banjir agar hasil panennya bisa diselamatkan dengan dikeringkan.

"Nanti Disperindag akan mendata para petani yang padinya basah karena banjir baik yang sudah panen ataupun yang masih di sawah agar bisa diselamatkan di RMU untuk dikeringkan. Pihak RMU juga sudah kami hubungi mereka siap memfasilitasi bahkan bisa dijual di situ," terangnya.

Tak hanya itu, Bupati juga sudah memerintahkan semua camat untuk membuat posko penanganan sebagai pusat koordinasi dan pusat penanganan bantuan. 

"Ini statusnya sudah darurat karena hampir semua wilayah di Kebumen terendam banjir," jelas Bupati.
Previous Post Next Post