Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kebumen, Mujiatin, menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan saat ini tidak lagi cukup hanya tersedia, namun harus adaptif, unggul, dan berorientasi pada kepuasan peserta. “Transformasi mutu layanan dalam Program JKN merupakan urgensi yang harus terus dijalankan untuk memastikan program ini mampu menjawab tantangan zaman. Layanan kita harus mudah, cepat, dan setara,” ungkapnya.
Transformasi ini hadir sebagai wujud nyata kehadiran negara bagi seluruh masyarakat. Dengan prinsip gotong royong, ratusan juta penduduk Indonesia dapat menikmati perlindungan kesehatan tanpa khawatir akan risiko kebangkrutan finansial. Masyarakat juga mendapatkan akses kesehatan yang luas serta pelayanan sesuai kebutuhan medis.
“BPJS Kesehatan memastikan bahwa transformasi mutu layanan bukan hanya slogan. Pengendalian mutu dilakukan secara harian, berbasis data, agar seluruh fasilitas kesehatan dan kanal layanan mampu memberikan pelayanan optimal,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, peserta juga diperkenalkan berbagai kanal layanan JKN, baik tatap muka seperti kantor cabang, BPJS Keliling, mal pelayanan publik, hingga PIPP di fasilitas Kesehatan, maupun kanal layanan tanpa tatap muka seperti Pandawa, Mobile JKN, Care Center 165, Viola, dan website resmi BPJS Kesehatan.
Selain itu, sejumlah kemudahan layanan di fasilitas kesehatan turut dipaparkan, diantaranya layanan telekonsultasi, fitur I-Care JKN, antrean online, simplifikasi layanan rujukan rutin dan PRB, hingga display informasi jadwal operasi dan ketersediaan tempat tidur.
“Berbagai kemudahan layanan di fasilitas Kesehatan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan peserta JKN,” ujar Mujiatin.
Ia juga menegaskan terus melakukan pemantauan terhadap enam janji layanan Fasilitas Kesehatan diantaranya peserta cukup berobat dengan KTP/NIK, peserta tidak perlu membawa fotokopi berkas, tidak ada pengenaan iur biaya di fasilitas kesehatan, hari rawat tidak dibatasi dan diberikan sesuai indikasi medis, obat harus tersedia di fasilitas kesehatan, serta pelayanan di fasilitas kesehatan ramah tanpa diskriminasi. Kemudian terkait pembayaran iuran JKN, ia menerangkan bahwa sekarang sudah banyak kemudahan yang dihadirkan. Peserta dapat memilih berbagai kanal mulai dari perbankan, PPOB, e-commerce/fintech, hingga retail modern seperti Indomaret dan Alfamart.
Di akhir kegiatan, Mujiatin menyampaikan harapannya agar akademisi dan mahasiswa STIKES Pemkab Purworejo tidak hanya memahami, tetapi juga menjadi duta informasi Program JKN. Mereka diharapkan mampu menyebarluaskan pemahaman yang benar mengenai hak dan kewajiban peserta, mendorong literasi kesehatan di masyarakat, dan turut menjaga keberlanjutan Program JKN sebagai calon tenaga kesehatan maupun agen perubahan di lingkungan masing–masing.
“Melalui sosialisasi ini, BPJS Kesehatan berharap akademisi maupun mahasiwa STIKES Pemkab Purworejo dapat menjadi agen literasi JKN, sekaligus mendukung keberlanjutan Program JKN ke depan,” tutupnya. Salah satu mahasiswa Stikes Pemkab Purworejo, Qonita Nur H.V.R, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya sosialisasi Program JKN yang diterima sangat menarik, memuaskan, dan informatif.
“Berbagai kanal layanan yang dihadirkan BPJS Kesehatan sangat memudahkan peserta dalam pengurusan administratatif Program JKN. Saya harap Program JKN bisa terus berkesinambungan dan terus memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,” kata Qonita.
-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
