DomaiNesia

Seorang Pelajar SMK Terseret Arus Sungai Wonokromo, Ditemukan di Kedalaman 5 Meter Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Seorang Pelajar SMK Terseret Arus Sungai Wonokromo, Ditemukan di Kedalaman 5 Meter Dalam Kondisi Meninggal Dunia
Dok. Polres Kebumen

KEBUMEN, beritakebumen.co.id
- Musim hujan sering kali membawa risiko yang kerap diremehkan, terutama terkait keselamatan di sungai. Setiap tahun, arus yang tiba-tiba meningkat, kedalaman yang berubah, serta kondisi alam yang sulit diprediksi dapat menjadi ancaman bagi siapa pun, termasuk anak muda yang sekadar ingin bermain air sepulang sekolah. 

Di Kebumen, peristiwa tragis kembali mengingatkan kita bahwa sungai bukanlah tempat yang aman ketika curah hujan sedang tinggi. Kejadian hanyutnya seorang pelajar di aliran Sungai Wonokromo pada awal Desember ini tidak hanya menjadi kabar duka bagi keluarga, tetapi juga peringatan kuat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati. Sungai bisa tampak tenang di permukaan, namun di baliknya tersimpan potensi bahaya yang sering kali tak terlihat.

Pelajar SMK Terseret Arus Sungai Wonokromo


Seorang pelajar SMKN 1 Alian, Ardan Fauril Afrianto (17), warga Desa Sawangan, Kecamatan Alian, ditemukan meninggal dunia setelah hanyut saat mandi di Sungai Wonokromo, Kamis 4 Desember 2025. Ardan ditemukan sekitar pukul 22.30 WIB setelah proses pencarian panjang yang dilakukan tim SAR gabungan serta warga.

Seorang Pelajar SMK Terseret Arus Sungai Wonokromo, Ditemukan di Kedalaman 5 Meter Dalam Kondisi Meninggal Dunia
Dok. Polres Kebumen


Kejadian ini bermula sekitar pukul 15.00 WIB ketika Ardan dan beberapa temannya bermain air di kawasan Curug Dukuh Tinatah. Beberapa saat setelah melompat ke kedung, arus kuat menyeret tubuhnya hingga hilang dari pandangan. Warga yang mengetahui insiden tersebut segera menghubungi Polsek Alian untuk mendapatkan bantuan.

Keselamatan di Sungai Terabaikan Saat Bermain Air


Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri melalui Wakapolres Kompol Faris Budiman menjelaskan bahwa korban datang bersama teman-temannya sepulang sekolah.

Menurut keterangan saksi, korban langsung terjun ke kedung yang sedang banjir. Debit air tinggi membuatnya terseret dan menghilang. Teman-temannya sempat berusaha menolong, sementara warga mencari bantuan,” ujar Kompol Faris, Jumat 5 Desember 2025.

Perilaku yang tampak sepele ini sering terjadi: anak muda penasaran dengan derasnya air tanpa menyadari kondisi sungai yang berbahaya. Arus bawah yang kuat, kedalaman yang tidak stabil, serta batuan licin menjadi faktor yang tidak bisa diprediksi.

Peringatan demi peringatan seolah tak berarti ketika rasa penasaran menguasai. Karena itu, edukasi tentang bahaya sungai saat hujan perlu terus digaungkan.

Upaya Panjang Tim SAR dalam Pencarian Korban


Proses pencarian sempat terhambat akibat kondisi keselamatan di sungai yang menantang. Arus deras dan kedalaman mencapai 5 hingga 10 meter menyulitkan tim SAR, BPBD, Inafis, Pamapta, Polsek Alian, dan warga setempat dalam menyisir aliran sungai.

Tim SAR, BPBD, Inafis, Pamapta, Polsek Alian, serta warga menyisir aliran sungai. Hujan deras dan kedalaman mencapai 5 hingga 10 meter membuat pencarian berlangsung cukup berat,” tambah Kompol Faris.

Sementara itu, barang-barang milik Ardan seperti motor, tas, pakaian, dan ponsel ditemukan di sebuah saung sekitar 50 meter dari lokasi awal. Setelah beberapa jam penyisiran, tubuh Ardan akhirnya ditemukan tersangkut bebatuan di kedalaman sekitar 5 meter.

Temuan ini menguatkan bahwa kondisi sungai sedang sangat berbahaya dan tidak layak untuk aktivitas bermain air.

Pemeriksaan Medis dan Kepastian Penyebab Kematian


Pemeriksaan medis memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka akibat benturan benda tumpul, yang kemungkinan disebabkan benturan saat korban terseret arus.

Polisi menegaskan bahwa korban meninggal karena tenggelam. Tidak ada barang berharga yang hilang, dan olah TKP menyimpulkan tidak ada unsur pidana yang terkait dalam peristiwa ini. Semua bukti mendukung bahwa ini adalah musibah yang terjadi akibat kondisi alam.

Kepolisian kembali menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika beraktivitas di kawasan sungai pada musim hujan.

Kami mengingatkan orang tua untuk mengawasi anak-anak dan melarang mereka berenang ketika debit air sedang tinggi. Keselamatan harus diutamakan,” katanya.

Polres Kebumen juga berjanji akan terus memberikan edukasi mengenai daerah rawan bencana serta potensi bahaya di aliran sungai saat curah hujan meningkat.

Keselamatan tidak bisa ditawar. Satu kelalaian kecil dapat merenggut nyawa, sebagaimana yang menimpa Ardan dan keluarganya.


-----------------------------
Ikuti BeritaKebumen
Previous Post Next Post