Terjadi Lagi, Baliho Caleg di Kebumen Memakan Korban

Petugas kepolisian, TNI dan panitia pengawas Pemilu mendatangi lokasi kejadian robohnya baliho caleg yang menimpa pengendara motor di Jalan Gombong-Puring. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Baliho sebagai alat peraga kampanye atau APK calon legislatif (caleg) roboh dan menimpa warga kembali terjadi di Kebumen. Beruntung kali ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya saja korban mengalami luka dan harus mendapatkan empat jahitan pada lukanya.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Gombong-Puring, Desa Mangli, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen pada Rabu, (17/1/2024) sekitar pukul 14.15 WIB. 

Korban diketahui bernama Waluyo, 56, warga Desa Banjareja, Kecamatan Kuwarasan. Korban mengalami cedera atau luka pada bagian kepala dan tangan. Ia pun terpaksa harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Informasi kronologi yang diperoleh BK dari Radar Jogja, saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor dari arah selatan menuju utara.

Nahas, di tengah perjalanan korban justru tertimpa baliho caleg berukuran sekitar 2 kali 1,5 meter.

"Ya, benar. Sudah ditangani. Kepala korban harus dijahit. Ada empat jahitan," kata Anggota Panwascam Kuwarasan Slamet Muhajir kepada Radar Jogja, Kamis (18/1).

Sebelum dibawa ke rumah sakit, kata Slamet, korban ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri. Beruntung korban langsung ditolong warga sekitar untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kebetulan kami sedang giat penertiban APK. Ketika perjalanan ada laporan warga kena baliho ambruk," sambung Slamet.

Slamet menyebut, APK yang menimpa korban merupakan baliho caleg DPRD dari daerah pemilihan (dapil) 3 meliputi Kecamatan Adimulyo, Kuwarasan, Puring dan Sruweng.

Baliho tersebut roboh diduga karena tertiup angin kencang.

Dari hasil pengecekan lapangan, Panwascam Kuwarasan menemukan fakta bahwa tiang penyangga baliho tersebut diketahui tidak tertancap terlalu dalam.

"Posisi angin kencang. Baliho patah. Pasang cagaknya tidak dalam," ungkap Slamet selaku Divisi Penanganan Pelanggaran itu.

Terpisah, Koordinator Daerah Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kebumen Arief Hakim Prabowo mengatakan, insiden robohnya baliho hingga menimbulkan korban mestinya tidak perlu terulang.

Apalagi, peristiwa serupa terjadi hanya berselang satu pekan.

"Lho masa belum satu bulan sudah ada dua korban. Kemarin pelajar meninggal juga karena baliho ambruk," ucapnya.

Menurutnya, kecelakaan tersebut tentu akan menimbulkan trauma berkepanjangan bagi korban maupun keluarga.

Selain itu, juga akan berdampak bagi elektabilitas celeg maupun partai.

Ia pun tak ingin masyarakat kemudian antipati terhadap Pemilu akibat peristiwa baliho.

Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang mengatur secara eksplisit perihal sistem yang menjamin aspek keamanan APK.

Lebih dari itu upaya penertiban APK oleh Bawaslu bersama Satpol PP juga perlu ditingkatkan.

"Gawatnya, masyarakat itu skeptis dengan Pemilu. Ini kan perlu jadi catatan," ujarnya.

Sebelumnya, seorang pelajar SMK Tamtama Karanganyar dilaporkan meregang nyawa usai mengalami kecelakaan di jalur Alang-alang Amba, Kecamayan Karanganyar pada Rabu (10/1).

Penyebab kematian korban diduga karena tertimpa baliho salah caleg.

-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post